Rabu, 26 November 2014

Bangsa yg Besar


Sewaktu masih di sekolah dasar, kita sering diajarkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kebesaran Bangsa ini dapat dilihat dalam beberapa hal. Misalnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesarvdi dunia dan Penduduk Indonesia adalah nomor 4 yang terbanyak di dunia. dalam perspektif budaya, Indonesia adalah Bangsa yang besar. Kita memiliki lebih dari 400 bahasa daerah dan ratusan suku. Dalam hal historik, kita sering diingatkan dengan masa kejayaan Majapahit, Sriwijaya maupun Demak yang merupakan penguasa Asia Tenggara di masa lampau.


Akantetapi, kebesaran Bangsa Indonesia tidak berimplikasi pada kebesaran ekonomi maupun sumber daya manusianya. Indeks pembangunan manusia (HDI) kita masih di Rangking 110 dari 180 negara. Jika melihat kondisi riil bangsa ini, kebesaran Bangsa yang diajarkan sejak SD seolah hanya menjadi nyanyian penghibur. 

Apa yang menyebabkan Bangsa besar ini, selalu menjadi Bangsa yang kecil? Bagi saya, persoalan mendasarnya adalah cara berpikir bangsa ini yang selalu  berpikir kecil. Saya pernah membaca sebuah tulisan di kompas, menuliskan bahwa ciri khas orang atau bangsa yang berpikir kecil adalah seseorang yang selalu memikirkan orang atau posisi. Hal tersebut terjadi di seluruh elemen kehidupan Bangsa ini. Di elit politik, koalisi merah putih Vs koalisi Indonesia Hebat. Mereka adalah kelompok yang bertarung untuk memperebutkan posisi atau memikirkan bahwa kelompoknya lah yang harus mengisi posisi tertentu. Federasi sepak bola Indonesia (PSSI vs KPSI) dan KONI pun pernah mengalami hal yang sama. Mereka terpecah untuk memperebutkan posisi nomor 1. Padahal, jika kita melihat lebih dalam, mereka tidak memiliki gagasan khas untuk diperjuangkan. Mereka berjuang bukan untuk menggolkan gagasan mereka, tetapi untuk menempatkan orang mereka di posisi nomor 1.

Cara berpikir kecil seperti itu tidak hanya terjadi pada "kaum tua" tetapi juga menjadi virus  pada kaum muda. Lihatlah, pada forum BEM se Indonesia, kita memiliki BEM Nusantara, BEM SI, KONAMI dll. Untuk IOMS (Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis) juga mengalami hal yang sama. Beberapa IOMS juga memiliki cara berpikir kecil. Terkhusus di Mahasiswa kedokteran, kita bahkan memiliki 5 organisasi yang lingkupnya nasional (ISMKI, AMSA, PTBMMKI, CIMSA, FULDFK). Kita, kaum muda sama saja dengan kaum tua. Kita bertarung untuk memperebutkan posisi. kita bertarung untuk menjadi nomor 1. Kita tidak bertarung untuk memperjuangkan gagasan  untuk kebaikan orang lain.

Bagaimana kondisi Bangsa Indonesia di masa mendatang? Kondisi Bangsa Indonesia di masa mendatang adalah kondisi Mahasiswa Indonesia hari ini. Jika tesis tersebut benar, maka Bangsa Indonesia di masa mendatang adalah bangsa yang masih tetap berpikir kecil. Kita harus segera bertransformasi menjadi bangsa berpikir besar! Yaitu seseorang yang memikirkan ide atau gagasan, tidak peduli siapa pun yang menduduki posisinya. Semoga...

#catatan perjalanan Makassar-Padang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pencarian