Jumat, 17 Agustus 2012

67 Tahun Indonesia

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE-67

Pada hari ini ketika saya menonton TV, upacara bendera dalam rangka memperingati kemerdekan RI sungguh menimbulkan kesan yang sangat luar biasa. seluruh isi acara ditampilkan dgn sangat sempurna. walaupun sempat terkaget karena lagu ciptaan Bapak Presiden juga turut dinyanyikan, tapi yang membuat saya sangat terkesima adalah ketika mendengar berbagai lagu daerah di nusantara dinyanyikan dalam sebuah lagu yang saling berkelanjutan. diawali dari lagu daerah Sumatera Utara hingga Papua dinyanyikan dalam paduan suara yang indah. sejenak, saya pun merasakan betapa bhinneka tunggal ika benar benar merupakan nilai luhur bangsa. bangsa yang sangat kaya akan budaya tetapi budaya tersebut dapat saling berkolaborasi dengan identitas masing-masing dan rela disebut hanya dengan satu kata, yaitu Indonesia. orang Bugis memiliki raja sendiri, memiliki keturunan, bahasa dan budaya sendiri tapi rela disebut sebagai bangsa Indonesia, begitu pula dengan jawa, kalimantan dsb.


indahnya upacara bendera hari ini membuat saya teringat masa masa sekolah dibangku SD. ketika berada di bangku SD saya termasuk orang yang sangat bangga dengan bangsa ini. betapa sejarah Indonesia menunjukkan bahwa kita pernah menjadi raksasa di Asia (majapahit, sriwijaya dan kerjaaan Islam), memiliki pancasila sebagai identitas yang hanya dimiliki oleh negeri ini, negara dengan wilayah yang sangat luas, penduduk yang sangat banyak, keragaman budaya yang saling berkolaborasi, dan tentu saja sumber daya alam yang luar biasa melimpah sampai sampai belanda, portugis, spanyol, inggris saling berperang untuk menguasai nusantara. yang paling saya ingat dari pelajaran SD saya adalah pelajaran PPKN yang mengajarkan gotong royong, tenggang rasa dsb sebagai identitas anak Indonesia yang harus selalu dijaga.

lama kelamaan. saya merasakan bahwa hal-hal tersebut hanya utopis. sangat jauh dari realitas kita. ketika mata saya mulai terbuka, saya mulai  merasa waktu SD kita hanya dibius dengan keindahan-keindahan tersebut.  barangkali begini rasanya, waktu SD saya sedang berada di alam sempurna nya Plato dan ketika mata saya terbuka lebar saya terjun bebas ke alam realitas.

disintegrasi bangsa terus terjadi, mulai dari aceh, maluku hingga papua yang ingin merdeka, kekerasan atas nama agama, perkelahian antar pelajar, mahasiswa dan suku menjadi tontonan kita. westernisasi sekarang nampaknya mulai mengakar dalam kehidupan keseharian kita. gotong royong kini digantikan oleh budaya baru yang dianggap lebih keren dan modern, yaitu individualisme. 30 juta rakyat makan hanya dengan 10 ribu perhari, indeks pembangunan manusia (HDI) kita hanya di rangking 110. apalagi yang bisa kita banggakan?sumber daya alam?katanya 93% tanah kita telah dikuasai oleh swasta. bumi air dan kekayaan alam lainnya telah dikuasai oleh swasta. bukan lagi negara. ooh, kita masih punya konstitusi yang katanya Soekarno digali dari identitas bangsa kita. UUD kita sudah diamandemen dan pancasila kita hanya tertulis disepucuk kertas yang sejak puluhan tahun yang lalu kertas tersebut sudah ditiup angin entah kemana.

yang tersisa dari bangsa ini hanya lah sejarah yang begitu indah..bahwa kita pernah mengusai asia tenggara. kita pernah menang melawan  penjajah hanya dengan bambu runcing. kita pernah mendapat medali emas sepak bola  di asean games dan medali emas bulutuangkis di olimpiade. kita pernah memiliki identitas gotong royong. kita pernah memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. bangsa ini pernah melahirkan seorang orator yang mampu mengguncang dunia bernama Soekarno, atau seorang ekonom sederhana bernama hatta, atau seorang pemberani bernama soedirman. yah, kita memang hanya pernah, pernah dan pernah. bukan akan, akan atau akan!

tapi, cobalah bangun saat subuh, maka kita akan melihat rakyat negeri ini di pagi pagi buta mengayuh sepeda nya yang penuh dengan sayuran menuju ke pasar untuk mencari rejeki, atau orang-orang yang sudah terbangun mengatur barang dagangannya di pasar pasar tradisional. sangat banyak ternyata rakyat di negeri ini yang penuh semangat bangun di pagi buta untuk menyongsong kehidupannya.  sepertinya bangsa ini masih punya nafas dan semangat untuk bangkit. rasa optimisme masih sering keluar dari sebagian mahasiswa dan pemuda negeri ini. masih ada pecahan-pecahan kejayaan masa lalu yang tertinggal ditanah Indonesia. kita sisa menunggu, apakah ada cukup banyak anak bangsa yang mau mengumpulkan kepingan kepingan kejayaan kita dan tentu saja kita menunggu pemimpin yang akan berdiri paling depan untuk mengumpulkan kepingan kepingan tersebut!

di umur 67 tahun seharusnya sudah menjadi angka yang sangat tepat untuk memulai semuanya...semoga saja..MERDEKA!!!

2 komentar:

Pencarian