Sabtu, 18 Agustus 2012

Tokoh Empirisme

lanjutan Dunia Sophie 

Tokoh Empirisme
Empirisme adalah aliran yang mulai tertata pasca renaisans. Doktrin empirisme adalah bahwa pikiran kita sama sekali tidak memiliki ingatan apa-apa sampai kita mengindrai sesuatu. Empirisme berkembang mulai abad 17-18. Empirisme lah yang mendorong cara berpikir ilmiah dan penemuan-penemuan ilmiah hingga sampai sekarang ini.  Ada tiga tokoh besar empirisme yang ketiganya adalah orang Inggris, yaitu John Locke, Berkeley dan Hume.

John Locke
Lahir 1632 di Inggris.
Pengindraan sederhana akan memberikan kita pengetahuan yang sederhana mengenai sesuatu, kemudian ketika kita terus mengindrainya maka akan terbentuklah pengetahuan yg utuh mengenai sesuatu itu. Misalnya, waktu kecil kita hanya melihat apel merah, kemudian kita melihat lagi apel hijau, kemudian kita juga mulai merasa ada apel yang manis, kecut ataupun asam. Pengetahuan yang menyeluruh itu akhirnya memberikan kita pengetahuan yang utuh mengenai apel.
Ada dua kulaitas yg dikenal manusia, yaitu kualitas primer (yang bisa diukur seperti luas, panjang dsb)dan sekunder (yang relatif seperti warna, rasa dsb).
John locke juga mendorong kesetraan gender dan embagian kekuasaan menjadi eksekutif dan legislatif.
David Hume
Lahir di Inggris tahun 1711. Inspirator imanuel kant. Seorang agnostik (tidak dapat membuktikan keberadaan dan ketidakadaan Tuhan).
Manusia memiliki dua jenis persepsi, yaitu kesan dan gagasan. Kesan adalah hasil penindraan kita dan gagasan adalah ingatan kita akan kesan (ingatan akan pengindraan kita). Jadi gagasan mirip seperti akal, hanya sumbernya murni dari hasil pengindraan. Hasil pengindraan itu dipotong-potong lalu digabungkan menghasilkan suatu imajinasi. Kita ernah melihat kambing dan monyet, lalu kita berimajinasi dengan membayangkan monyet berkepala kambing. Seluruh gagasan yang tidak dapat dilacak oleh indra bukanlah kebenaran.
Manusia tidak memiliki ego/pikiran yang abadi tetapi pikiran/ego tersebut selalu berubah.
Hume juga mendorong agar filosof seperti anak kecil, memandang alam sebagaimana adanya, tanpa menambahkan atau melebih-lebihkannya.
Hume juga mendorong agar filosof jangan dengan mudah percaya pada hukum alam tapi cobalah pikirkan sesuatu yang melawan hukum alam agar pengetahuan terus berkembang. Misalnya, jangan hanya mempelajari gaya gravitas sebagai hukum alam yang selalu menjatuhkan benda ke bumi tapi pikirkan lah sesuatu seperti pesawwat yang mampu melawan hukum gravitasi.
Hume juga mendorong agar filsafat dapat menolak segala jenis tahayyul. Jangan hanya melihat seseorang kecelekaan setelah menabrak kucing hitam, lalu kita menganggap bahwa kucing hitam lah penyebab kecelakaan.
Ketika membicarakan etika, Hume tidak menyebutnya dengan akal tapi perasaan. Jadi penentu etika seseorang adalah perasaannya. Misalnya Nazi yang membunuh jutaan yahudi. Tidak ada yang salah dengan penalaran dan akal Nazi. Yang salah adalah perasaannya sehingga membawa mereka tega membantai jutaan orang.

George Berkeley
Seorang uskup asal Irlandia yang lahir tahun 1685. 
Jika locke menganggap bahwa benda yang kita lihat adalah realitas nyata, maka Berkeley menganggap bahwa apa yang kita lihat mempunyai substansi tersendiri. Mengenai makna dari substansi itu akan dipersepsi oleh ruh kita.  
Berkeley percaya pada Tuhan dan meyakini bahwa kita hidup di dalam pikiran Tuhan. 
sebenarnya yang saya bingungkan dari Berkeley adalah mengapa dia percaya pada Tuhan padahal kita tidak pernah mengindrai Tuhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pencarian